Bom mobil meledak di terminal bus. Akibat itu, untuk sementara sudah dinyatakan 18 orang yang tewas, dan enam terluka.
Peristiwa di bulan pertama Ramadan itu terjadi di Kota Khost, Afganistan Timur. Situasi itu membuat banyak pihak prihatin. Di bulan Ramadan yang harusnya diisi dengan ibadah, dihentakkan dengan kesakitaan dan kematian.
Menurut CNN, Sabtu (27/5/2017), ledakan itu terjadi di hari pertama, saat warga melakukan puasa Ramadan di hari pertama. Peristiwa ini berlangsung tak jauh dari terminal bus Kota Khost, Sabtu (27/5) pagi waktu setempat.
“Serangan kurang ajar itu mendustakan semangat ramadan. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Najib Danish.
Sedang Perwakilan khusus PBB Tadamichi Yamamoto di Afganistan menyampaikan permintaan agar para pejuang mau merenungkan kembali apa yang telah diperbuatnya. Dia berharap konflik senjata yang terjadi dapat segera dihentikan.
“Saya sangat berharap di bulan Ramadan akan memberi kesempatan bagi semua masyarakat di Afghanistan untuk saling mendekat dan membangun perdamaian,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
“Dengan semangat yang sama, saya ingin memanggil pihak-pihak yang terlibat konflik untuk menghormati kewajiban agama ini dengan menghentikan pertarungan,” tambahnya.
Sebelum ini, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di sebuah stasiun televisi di Kota Jalalabad, Afganistan Timur. Dalam peristiwa itu enam orang meninggal dunia. jss