Cangkang Sawit Dipakai PLN Untuk Enam Pembangkit Listrik

Tekno0 Dilihat

PT PLN gunakan cangkang sawit untuk pembangkit tenaga listriknya. Ada enam pembangkit listrik yang akan dioperasionalkan di Kalimantan. MoU Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) itu sudah ditanda-tangani Selasa, 16/5/2017) di Palangkaraya.

PT PLN (Persero) melakukan optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan. Dan itu dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa pengembang lokal, yang punya komitmen membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan di Kalimantan.

Penandatanganan MoU itu dilakukan antara General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng), Purnomo, dan GM PLN Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar), Bima Putrajaya, dengan pengembang pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan di Swiss-Belhotel Danum Palangkaraya, Selasa (16/5/2017). Acara ini disaksikan Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Djoko Rahardjo Abumanan.

MoU ini untuk memperlancar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berbahan bakar cangkang sawit, di Wilayah Kalselteng dan Wilayah Kalbar.

Terdapat dua titik lokasi pembangunan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan berupa PLTBm di Kabupaten Kotawaringin Barat. Salah satu titik PLTBm akan dibangun oleh PT Cahaya Manggala Power berlokasi di Desa Purbasari, Kecamatan Lada. Satu lagi PLTBm akan dibangun oleh PT Biogreen Power Kobar berlokasi di Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara.

Selain di Kotawaringin Barat, pembangunan PLTBm juga akan dilaksanakan di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, di Desa Balai Riam, Kecamatan Balai Riam oleh PT Fajar Mitra Energi. Ketiga PLTBm berbahan bakar cangkang kelapa sawit ini masing-masing akan menyuplai listrik 10 Megawatt (MW) bagi sistem kelistrikan di Kalselteng.

Di Provinsi Kalimantan Barat, PLTBm akan dibangun pada tiga titik lokasi. Titik pertama akan dibangun oleh PT Intika Accord Power dengan daya 10 MW, berlokasi di Kecamatan Sungai Tebelian, Kab Sintang, Kalimantan Barat.

PLTBm juga akan dibangun oleh PT Carpediem Elektrikal Nusantara dengan daya 10 MW, berlokasi di Desa Empaci, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Selain itu pembangunan PLTBm dengan daya 4 MW juga akan dilaksanakan di Desa Korek, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat oleh PT Pundi Global Investama dengab daya 4 MW.

“Penandatangan MoU ini sejalan dengan program 35.000 MW untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan berbasis energi baru terbarukan,” ungkap Djoko dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2017).

Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan dan komitmen PLN dalam upaya memanfaatkan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebagai perwujudan implementasi Permen ESDM No. 10/2017 dan Permen ESDM No. 12/2017 tentang tarif listrik dari pembangkit EBT. Pemanfaatan energi terbarukan lokal yang dinilai ramah lingkungan dan dapat digunakan bagi daerah terpencil dan terluar, khususnya yang belum terjangkau oleh sistem interkoneksi.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan listrik di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat di masa mendatang dan menciptakan efisiensi dan efektivitas dalam menyediakan listrik bagi masyarakat,” kata Djoko. jss